Sabtu, 15 Mei 2010

Romantic Angkot


“Yu, akhir-akhir ini ayah sibuk sekali. Besok pagi ada yang harus ayah selesaikan di kantor. Jadi, ayah gak bisa antar kamu ke sekolah!” Papa berdalih

“Yang bener aja,Yah! Ini hari pertamaku masuk SMA lho! pilihan ayah itu, lagi pula aku

juga gak tau rutenya. Ayah mau kalau Ayu gak balik lagi ke rumah?” Jawabku

“Gak balik?, maksudmu?”

“Ya, karena aku kesasar”

“Nanti ayah antarkan kamu sampai kamu naik angkot saja,okeh?”

“Ha...??//, ayah sendiri kan tahu aku anti yang namanya naik angkot”

“Sudah, pokoknya titik!!”


Bruk...pintu tertutup. Kesal, lagi-lagi ayah memutuskan dengan sepihak. Padahal bantahanku cukup beralasan. Aku belum tahu banyak tentang kota kembang ini. Apalagi jalan dan bahasanya, “Ntar kalau aku kesasar,aku gak bisa nanya sama orang sekitar donk??” pikirku. Ini karena aku orang Jakarta. Asli. Aku terpaksa pindah dari tanah kelahiranku, semata karena tuntutan pekerjaan ayah. Semula, aku berontak ketika mendengar kabar itu. Tapi aku berontak pada siapa?. Aku sadar, aku makan,sekolah,punya ini punya itu berkat rizki yang Allah titipkan melalui pekerjaan yang telah ayah tekuni selama kurang lebih 10 tahun itu. Akhirnya, aku harus merelakan kamar kesayanganku di acak-acak oleh sepupuku yang super duper rese’. Karena sepeninggalnya keluargaku, rumah beerta isinya diurus oleh paman Syam, dan anaknya yang nyebelin itu. Sarip namanya.

4 komentar:

  1. lucu juga , seru coz da nama w ,,, tpi ko zaky`a cwo cie ????

    BalasHapus
  2. iyah maaf ka3an..habis cocoknya jadi cowok siii

    BalasHapus
  3. makasi yah yang udah mau memberikan apresiasinya terhadap cerpen ini,yang mungkin masih abal-abal,,doakan ya agar bisa memunculkan ide-ide yang brilliant lagi...

    BalasHapus
  4. iya. ayo, semangat terus ya nulisnya :D

    BalasHapus