Menulis

Menulis adalah perjuangan
begitu kata salah seorang penulis handal
Helvy Tiana Rosa

Aku ingat kalimat itu
karena tinta spidol itu terperangkap di atas kertas kanvas
beserta tanda tangan sang penulis berhasil menghiasi kanvas yang berpigura coklat
di dinding perpustakaan sekolah tercinta-ku
MAN Insan Cendekia Serpong

Tepat
Kalimat yang mungkin Mba' Ros telah lupa
Itu benar

Perjuangan yang harus dilakukan
Jurnal kehidupan
Rencana masa depan
Entah mengapa 'malas' kerap kali menyembul ke permukaan
menggugurkan azzam yang coba diniatkan
meluluhkan semangat dan kepercayaan

"Allahumma innii a'udzubika minal 'adjzi wal kasali...."
Ya Allah.......aku berlindung pada-Mu dari kelemahan dan kemalasan
Aku tak mau terus-menerus terkukung dalam sangkar kemalasan ini

MALAS
harusnya kau ku tindas
tak ku izinkan kau merampas
impianku hingga ia terhempas

Jikalau engkau menulis, teruskanlah, sudahilah, dan lupakanlah
guruku, Bu Eka

saat teman jadi...

Asing, saat kita tidak mengenal dia
Muncullah keinginan untuk mendekat,
Mengajak berkenalan...

Teman, sudah kenal dengan dia
Mulai menyapa
Sudah idak sungkan memberikan seulas senyum
Tanda pertemanan

Bukan hanya satu
Dua, Tiga, Bahkan empat dan banyak lagi
Mereka yang telah dikenal
Berkumpul karena persamaan
Jadilah kawanan

Indah yah...

Namun entah mengapa
Semua jadi berubah
Saat jarak dan waktu mamisahkan
Tetapi waktu pula yang mengumpulkan
Dengan perbedaan yang makin mencorak
Jelas
Hampir beda sudah cara pandang, pemikiran
Aneh kata yang satu
Yang lainnya bilang dia rusak!
Isskh jijik ngeliatnya

Itukah yang dinamakan persahabatan?

Tidak.

Karena itu saya harus tetap tegar mengarungi petualangan hidup, termasuk mencari arti PERSAHABATAN